Trump 2.0: Ancaman Baru bagi Dunia Lama | Paradigma Bintang

Trump 2.0: Ancaman Baru bagi Dunia Lama

Kembalinya Donald Trump ke panggung politik dalam kapasitas sebagai Presiden Amerika Serikat untuk periode kedua memunculkan kembali berbagai kebijakan kontroversial yang pernah, dan mungkin akan kembali, mengguncang tatanan internasional maupun domestik. Beberapa rencana dan tindakan yang mencerminkan arah ekstrem pemerintahannya antara lain:

  1. Ambisi Mencaplok Greenland
    Trump pernah secara terbuka mengungkapkan keinginannya untuk membeli Greenland dari Denmark—sebuah wilayah yang secara strategis penting karena posisinya di Arktik. Meskipun ditanggapi dengan penolakan dan bahkan dianggap tidak masuk akal oleh pemerintah Denmark, gagasan ini mencerminkan pendekatan agresif dalam ekspansi geopolitik.
  2. Upaya Mengambil Alih Terusan Panama
    Terusan Panama merupakan jalur perdagangan vital dunia. Isu tentang keinginan Trump untuk mengambil alih kendali penuh atas terusan ini menimbulkan kekhawatiran akan kebangkitan neo-imperialisme Amerika Serikat dan potensi destabilisasi kawasan Amerika Latin.
  3. Gagasan Mengosongkan Gaza dan Menjadikannya 'Riviera Baru'
    Salah satu rencana paling kontroversial yang dikaitkan dengan Trump dan para penasihatnya adalah ide untuk memindahkan penduduk Palestina dari Gaza dan menjadikan wilayah itu sebagai kawasan wisata elite bagi dunia Barat. Gagasan ini bukan hanya mencederai hak asasi manusia, tetapi juga mengabaikan realitas politik dan sejarah yang kompleks di Timur Tengah.
  4. Perang Tarif dan Ketegangan Perdagangan Global
    Trump dikenal dengan kebijakan proteksionisnya, termasuk memulai perang tarif dengan Tiongkok dan negara-negara lain. Langkah-langkah ini memperkeruh situasi ekonomi global dan memicu kekhawatiran akan resesi dunia.
  5. Pembubaran Departemen Pendidikan Federal
    Dalam rangka mengecilkan peran pemerintah pusat, Trump mempertimbangkan untuk membubarkan Departemen Pendidikan AS. Ia beralasan bahwa pendidikan seharusnya dikendalikan secara lokal oleh negara bagian. Namun, langkah ini dikhawatirkan akan memperlebar kesenjangan pendidikan antarwilayah dan melemahkan standar nasional.
  6. Reformasi Birokrasi Secara Ekstrem
    Trump juga berambisi untuk merombak birokrasi federal dengan membubarkan sejumlah lembaga dan memecat ribuan pegawai negeri sipil. Hal ini dianggap sebagai bentuk “pembersihan politik” yang berpotensi menghancurkan institusi pemerintahan yang netral dan profesional.
  7. Penarikan Diri dari WHO
    Selama masa jabatannya, Trump menarik Amerika Serikat keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan dalih bahwa organisasi tersebut terlalu dekat dengan Tiongkok. Langkah ini dianggap melemahkan solidaritas global dalam menghadapi pandemi dan krisis kesehatan internasional.

 

Trump 2.0: Ancaman Baru bagi Dunia Lama

Implikasi dan Ancaman Global

Rangkaian kebijakan dan gagasan yang diusung oleh Trump bukan sekadar provokatif, tetapi membawa implikasi luas terhadap tatanan global dan nilai-nilai demokrasi. Kebijakan luar negeri yang berorientasi sepihak, pendekatan transaksional terhadap diplomasi, serta pengabaian terhadap kerja sama multilateral berpotensi menjerumuskan dunia ke dalam ketegangan geopolitik baru yang tidak kalah berbahaya dibanding era Perang Dingin.

Kebijakan dalam negeri yang berfokus pada pembongkaran birokrasi dan lembaga negara juga menunjukkan gejala otoritarianisme terselubung. Dalam retorikanya, Trump sering menggunakan isu nasionalisme dan kedaulatan negara sebagai dalih untuk melemahkan institusi-institusi demokratis yang selama ini menjadi penyangga stabilitas dan akuntabilitas pemerintahan.

Trumpisme Sebagai Ideologi

Yang lebih mengkhawatirkan, kepemimpinan Trump bukan lagi sekadar tentang seorang individu, tetapi telah menjelma menjadi sebuah ideologi: Trumpisme. Sebuah pandangan dunia yang mengedepankan dominasi kekuatan, penolakan terhadap keberagaman, dan sinisme terhadap ilmu pengetahuan serta kerja sama internasional. Selama ideologi ini hidup dan mendapatkan dukungan luas, risiko akan kembalinya kebijakan-kebijakan ekstrem tetap terbuka lebar.

Penutup: Dunia Harus Waspada

Dunia tak bisa lagi memandang enteng kembalinya Trump ke panggung kekuasaan. Kombinasi antara populisme, kekuasaan absolut, dan pengabaian terhadap tatanan global yang telah dibangun selama puluhan tahun menjadikan Trump 2.0 sebagai ancaman nyata—bukan hanya bagi rakyat Amerika, tetapi juga bagi stabilitas dan kemanusiaan global.

Kini saatnya bagi masyarakat internasional untuk lebih waspada dan bersatu menjaga nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan kerja sama multilateral dari ancaman pemimpin yang menjadikan kekacauan sebagai strategi politik.

0 Response to "Trump 2.0: Ancaman Baru bagi Dunia Lama"

Post a Comment