Membaca Karya Nyata Menpora | Paradigma Bintang

Membaca Karya Nyata Menpora

Sabtu, 29 Oktober 2016 yang lalu, harian Kompas memuat karya opini Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Imam Nahrawi. Tulisan Menpora ini terasa istimewa karena dimuat sehari pasca pelaksanaan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 88. Opini Menpora yang berjudul  "Pengarusutamaan Pemuda" ini berisi pemikiran Menpora tentang dunia kepemudaan Indonesia. Di awal tulisan Menpora mendeksripsikan dengan menarik betapa pemuda dalam lima tahun terakhir ikut memainkan peran yang signifikan dalam pembangunan bangsa di berbagai sektor, seperti ekonomi keatif,  pilkada, dan forum-forum internasional. 

Menpora juga menyajikan data bahwa ternyata jumlah pemuda Indonesia secara kuantitatif berkisar 61,8 juta atau sekitar 25 persen total penduduk (data BPS 2014). Sebuah angka yang menurutnya sangat ideal jika kemudian pemuda bisa benar-benar produktif sebagai wujud berkah dari proyeksi bonus demografi bangsa Indonesia yang diperkirakan akan memuncak pada tahun 2035 mendatang. Pada dekade itu, Indonesia akan menikmati puncak panen penduduk usia produktif. Kalau saat ini saja jumlah pemuda produktif mencapai 25 persen total penduduk, bisa jadi 15 tahun mendatang mencapai 30-40 persen. 

Lebih lanjut, Menpora mengkritisi fakta bahwa hanya sedikit saja pemuda yang benar-benar produktif dan dilibatkan. Di bidang politik misalnya, dalam pengambilan kebijakan dan musyawarah pembangunan baik di desa, kabupaten/kota dan provinsi menurut Menpora sangat jarang sekali  pemuda ikut andil dan diajak untuk berpartisipasi. Apalagi di tingkat parlemen nasonal, menurut data Badan Parlemen Dunia/ Inter Parliamentary Union (IPU) DPR Indonesia Indonesia berada  di peringkat 33 dalam hal proporsi jumlah anggota parlemen di bawah usia 30 tahun dengan persentase 2,9 persen atau tidak lebih dari 17 orang dari 560 anggota DPR. Menurutnya, hal ini sangat tidak imbang jika dikaitkan dengan jumlah pemuda yang mencapai 25 persen dari total penduduk Indonesia. Secara eksplisit, Menpora berharap pemuda tidak apatis dan masa bodoh dengan politik.

Selain itu, Menpora juga mengapresiasi beberapa pemuda Indonesia yang benar-benar produktif dan berkontribusi nyata terhadap kemajuan Indonesia di berbagai sektor seperti olahraga, seni, budaya, sains, teknologi, musik, lingkungan hidup, dan socialpreneur.  Menpora menyandung para wirausaha muda Indonesia yang menurut data Kementerian Perdagangan RI tahun 2015 kemarin, terdapat 62 start up  Indonesia yang kebanjiran dana investasi berjumlah puluhan triliun rupiah. Bahkan tahun 2016 ini, majalah Forbes Asia merilis data bahwa terdapat 17 putra-putri Indonesia yang masuk kategori "30 Under Asia" yang dianggap menjanjikan. Mayoritas mereka adalah pengusaha muda, di antara mereka ada pemuda berusia 28 tahun, ia adalah pendiri sekaligus CEO Traveloka Ferry Unardi. 

Menyadari begitu besarnya potensi pemuda Indonesia, Menpora berinisiatif untuk serius mengutamakan dan menggarap pemuda sebagai kunci kemajuan bangsa. Karena itu, di akhir tulisan Menpora bertekad untuk mewujudkan gagasan "Pengarusutamaan Pemuda", menjadikan pemuda Indonesia maju dan berdaya saing dengan tiga kebijakan yang akan segera direalisasikan. Antara lain: Pertama, draf Peraturan Presiden tentang Pembangunan Kepemudaan Lintas Sektor, yang nantinya akan menjadi pedoman bagi bagi kementerian/lembaga dalam memberikan titik tekan kepemudaan di setiap program dan kegiatan kementerian/lembaga. Kedua, menyiapkan Indeks Pembangunan Kepemudaan, yang nantinya akan menjadi tolak ukur nasional ataupun daerah terkait capain-capaian program kepemudaan. Ketiga, menyiapkan penghargaan yang disebut Kota Pemuda. Diharapkan gagasan ini memacu pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan isu kepemudaan dan mau melibatkan pemuda dalam proses pengambilan kebijakan di daerah. 

Menurut saya, karya nyata Menpora Imam Nahrawi ini sangat positif, sangat inspiratif, pemuda Indonesia harus bangga dan membaca tulisannya. Seorang menteri tamatan S1 Pendidikan Bahasa Arab asal Bangkalan Madura ini ternyata cukup piawai juga dalam menulis. Selamat pak menteri!

Berikut adalah karya utuh Menpora RI Imam Nahrawi.

Karya Nyata Menpora

6 Responses to "Membaca Karya Nyata Menpora "