Melawan Radikalisme Kaum Muda | Paradigma Bintang

Melawan Radikalisme Kaum Muda

Muda, berkobar, dan militan adalah potret keunggulan manusia muda. Hanya saja, jika kepalanya diisi dengan hal yang tidak benar maka yang akan jadi justru kontraproduktif, menjadi ekstrem dan mati konyol. Aksi beberapa anak muda yang belakangan ini harus mati sia-sia lantaran aksi teror yang mereka lakukan adalah bukti betapa anak muda seperti mereka salah saluran. Kasihan dan iba sebenarnya, namun bersifat permisif dengan apa yang mereka lakukan adalah suatu kehinaan. Karena itu, saya tidak akan pernah mendukung tindakan biadab mereka.



Merepon hal ini saya jadi teringat beberapa tahun lalu ketika saya bergumul dengan bidang kepemudaan. Bahwa sejatinya pemuda itu butuh kanal, butuh fasilitas, dan butuh sosok fasilitator. Pemuda itu mudah tersulut, mudah juga dimasuki dengan pengaruh-pengaruh baru. Masa-masa muda adalah masa labil yang rawan mengalami goncangan dan pergolakan. Jika seorang anak muda misalnya jatuh ke dalam lingkungan pergaulan yang tidak sehat, berkumpul dengan orang-orang berpaham salah, berpikir radikal dan menganggap perspektifnya paling benar maka kemungkinan besar yang akan terjadi anak muda tersebut akan tumbuh menjadi pribadi radikal, cadas, dan berorientasi barbar. 

Apa yang menimpa dua anak muda sepasang suami istri di Makkassar dan Jakarta adalah bukti nyata kebenaran narasi saya di atas. Saya meyakini mereka menjadi cadas karena faktor lingkungan yang mendukung mereka menjadi demikian. Nasi sudah menjadi bubur, sekarang baiknya kita fokus menyelematkan yang masih bisa diselamatkan. Pengalaman saya mendampingi anak-anak muda, mereka itu butuh dilibatkan, butuh juga diberi ruang, kesempatan, dan kepercayaan untuk  mengembangkan diri. Menjadi fasilitator bijak adalah keniscayaan dalam mendampingi mereka. Ada dua hal penting dalam membangun pemuda, yaitu aspek mindset berkenaan dengan pola pikir dan aspek kesejahteraan berkaitan dengan aktivitas ekonomi. Membangun pemuda itu jelas dimulai dari isi kepalanya. Jadi, memberi pemahaman yang tepat kepada mereka baik itu terkait ideologi, falsafah, dan visi hidup itu penting. 

Melawan radikalisme, ekstremisme, dan barbarisme itu artinya yang dilawan adalah isi kepala dari mereka yang terdampak paham tersebut. Jadi, kontranarasi alias melawan narasi bengkok yang mereka bangun adalah hal pokok yang harus dilakukan, meluruskan paham mereka yang berkeyakinan bahwa jalan terbaik masuk surga hanya dengan menyerang pihak-pihak yang mereka anggap tagut adalah hal keliru dan menyesatkan. Pola pikir mereka perlu diluruskan bahwa ada jalan lain menuju surga yang jauh lebih elegan dan terhormat daripada sekadar membunuh diri, melukai diri, dan membayakan pihak-pihak lain yang tidak berdosa. Cara itu adalah dengan menebar manfaat dan kebaikan bukan dengan menebar kebencian dan kehancuran. Inilah bagian dari kontranarasi, melawan narasi keliru dengan narasi yang sejati.

Bagaimana cara melakukan kontranarasi terhadap mereka yang terpapar radikalisme? Jawabannya pemuda harus dikenalkan dengan ideologi Pancasila dan paham kebangsaan sehingga mereka sadar bahwa mereka hidup di bumi yang penuh dengan kebinekaan dan menuntut mereka untuk selalu bersikap respek terhadap siapa pun anak bangsa yang berbeda dan berlainan identitas. 

Selain itu, anak muda perlu juga dikenalkan dengan visi dan falsafah hidup, bahwa hidup ini  hakikatnya hanya sementara karena pada akhirnya semua akan pulang menuju keabadian. Untuk pulang haruslah punya bekal, hidup yang sementara ini harus benar-benar digunakan untuk melakukan dan memberikan yang terbaik baik bagi agama, masyarakat, bangsa, negara, dan semesta. 

Lebih dari itu, pemuda itu perlu diberikan hal konkret, beri mereka mereka insentif modal usaha agar rmereka berdaya. Pendampingan dan mentoring kegiatan usaha mereka juga penting dilakukan dalam tahapan ini. Tujuannya agar mereka terarah dan tidak salah sasaran. Dengan begitu, mereka akan disibukkan dengan hal-hal positif dan jauh dari sesuatu yang menggiring mereka kepada yang membahayakan mereka. Saya meyakini jika pola seperti ini dilakukan pemuda-pemuda Indonesia dapat terselamatkan dari jebakan radikalisme dan ekstremisme. Semoga!



0 Response to "Melawan Radikalisme Kaum Muda"

Post a Comment