Berkenalan dengan Kerdau | Paradigma Bintang

Berkenalan dengan Kerdau

Desa yang satu ini bisa dibilang fenomenal, unik dan layak untuk dibuatkan tulisan. Namanya Desa Pulau Kerdau,  sebuah desa berbasis pulau yang ada di Pulau Kerdau, Kecamatan Subi, Kabupaten Natuna. Luasnya hanya 2,4 KM persegi, sementara penduduknya sekitar 74 KK atau 263 jiwa. Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan. Bisa dibilang sumber nafkah mereka berasal dari ikan yang mereka tangkap. Secara geografis, pulau ini relatif kecil namun tidak dengan potensi lautnya. Kerdau adalah salah satu pulau yang kaya akan sumberdaya laut. Berbagai macam jenis ikan ada di perairan Kerdau. Sangat mudah mendapatkan ikan di pulau ini, asal mau pergi ke laut baik saat pasang atau surut  berbekal umpan, pancing, alat tangkap lainnya kita bisa dengan leluasa memanen sari laut semisal Ketam, Tiram, Teripang (Gamat), Nus, Gurita, ikan-ikan segar yang lezat macam Kerapu, Tenggiri, dan sebagainya.

Aktivitas melaut adalah rutinitas keseharian warga Kerdau, tanpa melaut mereka tidak bisa mendapatkan nafkah. Di desa pulau ini ada dua juragan besar yang menjadi tumpuan warga untuk mengais rezeki, mengkonversi ikan dan benda-benda laut hasil tangkapan mereka menjadi pundi-pundi rupiah dengan menjualnya kepada satu di antara dua juragan tersebut. Warga nelayan bebas memilih kepada siapa mereka mau menjual hasil tangkapannya.


Mengenal Kerdau
  Kerdau jika dilihat dari Pelabuhan Tengah

Ke Juragan Darat boleh, ke Juragan Laut juga boleh. Darat-Laut  adalah dua kampung di Kerdau yang menjadi basis  massa masing-masing juragan. Yang di darat adalah sosok juragan yang oposisi dengan juragan yang di Laut, sementara juragan yang di Laut adalah pemegang otoritas pemerintahan Desa Pulau Kerdau. Juragan Darat membawa kekayaan laut Kerdau yang dibeli dari nelayan tangkap Kerdau ke Pulau Sedanau untuk diekspor ke luar negeri (Hongkong). Sementara juragan Laut menjual ulang hasil tangkapan nelayan Kerdau ke pengepul ikan di Pulau Serasan atau dikirim ke Bandar yang lebih besar di Pemangkat, Kalbar.

                   Inilah wujud kekayaan laut Kerdau

Uniknya, meski hampir tiap hari ratusan kilo ikan ditangkap, sampai tulisan ini dibuat ikan-ikan dan kekayaan laut Kerdau tidak pernah berkurang sebagaimana yang terjadi di pulau tetangga yang menurut pengakuan salah satu warga pulau tersebut ikan kini mulai susah. Lebih dari itu, pompong (sejenis perahu nelayan) menjadi barang istimewa sebagaimana mobil yang menjadi angkutan favorit jika di darat. Tanpa pompong warga tidak bisa pergi melaut, tanpa pompong pula warga tidak bisa bepergian antar pulau.

Di  Kerdau ikan melimpah, namun sayur susah. Jika ingin menikmati sayur warga menanti barang dagangan datang dari Kalimantan. Bisa satu kali dalam sebulan atau dua kali bergantung dari ada tidakmya mutur/pompong yang ke Kalimantan.

0 Response to "Berkenalan dengan Kerdau "

Post a Comment