Makna Terpilihnya Presiden Trump | Paradigma Bintang

Makna Terpilihnya Presiden Trump

Jumat, 20 Januari 2017 presiden terpilih Donald Trump resmi dilantik menjadi Presiden ke-45 Amerika Serikat (AS). Terlepas dari pro kontra di sana-sini, secara legal konstitusional Trump adalah presiden pilihan warga Amerika. Ia merupakan suksesor Presiden Barack Obama yang harus pensiun dari kursi  kepresidenan karena sudah menjabat selama dua periode. Secara personal, saya cukup terkejut dengan kemenangan Trump pada Pilpres AS 8 November 2016 mengalahkan rival politik terberatnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton yang dalam survei lembaga dan media-media kredibel selalu menempati posisi teratas. 

Hasil Pilpres AS membuktikan sebaliknya, semua prediksi ternyata meleset, segala analisa yang menempatkan Hillary di puncak singgasana gedung putih melenceng dan tidak tepat sasaran. Di luar dugaan, Donald Trump kandidat dari Partai Republik tampil sebagai sosok terpilih dengan perolehan suara 278 berbanding 218 milik Hillary. Trump mendobrak semua prasangka politik yang selalu menempatkannya di bawah Hillary.

Pelantikan Presiden Trump

Semua tesis yang mempopulerkan Hillary sebagai sosok kuat presiden penggganti Obama sama sekali tidak berlaku alias salah.  Hari itu milik Trump, baik Obama maupun Hillary secara kesatria memberi ucapan selamat kepada presiden terpilih. Hal menarik dari fenomena besar ini adalah mengapa sosok yang dianggap tidak layak dan tidak diunggulkan keluar sebagai juara kontestasi politik bergengsi AS? Berikut analisa saya:

Faktor keunikan, bisa dipastikan karakter nyentrik yang Trump tampilkan selama setahun lebih (2015-2016) mulai dari proses pencalonan di internal Partai Republik melawan para bakal calon potensial lain macam Marco Rubio, Ted Cruz, Ben Carson hingga dikukuhkan menjadi calon presiden AS dari Partai Republik dan ditakdirkan harus berduel melawan Hillary, pesaingnya dari Partai Demokrat adalah faktor pembeda yang membuat Trump dianggap sebagai pribadi unik yang mampu meyakinkan pasar politik AS. Melalui visi besarnya ‘Make America Great Again’ Trump sukses berhasil menyihir para perwakilan dari negara-negara bagian (electoral college voter) yang memiliki hak suara untuk memilih presiden. Sebagai informasi, konstitusi AS memastikan bahwa presiden AS dipilih dan ditetapkan melalui mekanisme pemungutan suara pilihan perwakilan. Setiap kandidat cukup mengantongi 270 suara dari 538 untuk bisa mengunci kemenangan dan menikmati indahnya menjadi presiden AS. 

Ide-ide besar Trump yang menurut logika umum dianggap nyeleneh, lucu, dan mustahil seperti rencana besarnya untuk membangun tembok besar di perbatasan AS-Meksiko, keinginannya untuk membatalkan blok perdagangan Amerika Utara (AS, Kanada, Meksiko) dan Kemitraan Trans Pasifik, hasratnya untuk menolak imigran muslim radikal dari Timur Tengah, gertakannya untuk memenjarakan Hillary jika terpilih karena dinggap ceroboh telah menggunakan server email pribadi saat menjadi sekretaris negera, dan ambisinya untuk menurukan pajak dalam negeri justru menjadi penanda utama Trump dibandingkan dengan Hillary yang dianggap sebagai representasi elite yang tidak bisa membawa perubahan. 

Cara berpikir Trump yang di luar kewajaran (out of the box), gaya retorikanya yang meledak-ledak, menyerang siapa saja tanpa takut benar-benar meluluhkan para pemilik suara untuk menjatuhkan pilihannya pada Trump. Para voter lebih mempercayai Trump daripada Hillary, apa maknanya? Bahwa negara sekelas Amerika dewasa ini merasakan titik jenuh dengan gaya kepemimpinan elite politik, mereka mencoba selera politik baru dengan memilih Trump, seorang pebisnis sukses yang dianggap sebagai sosok bukan elite yang berani menyuarakan hal-hal yang dirasa tidak mungkin dilakukan elite politik. Warga Amerika sedang melakukan eksperimen politik, mereka menginginkan ada transformasi di bawah nakhkoda baru Donald Trump.  

Apapun itu, Trump kini telah sah menjadi menjadi presiden ke-45 AS, warga dunia menunggu gebrakan  dan kejutan presiden penuh nyali tersebut. Kita harapkan peralihan kekuasaan dari Obama kepada Trump bisa membawa dampak positif terhadap terciptanya tatanan dunia yang lebih baik, karena bagaimanapun sampai detik ini AS adalah kiblat ekonomi politik dunia yang akan memberikan warna bagi dinamika global. Secara riil, kendali AS kini sepenuhnya ada di tangan Trump, kita nantikan sentuhan tangan dingin Trump memimpin AS empat tahun mendatang. Selamat memimpin Amerika Serikat, selamat menikmati singgasana gedung putih! Selamat dan Sukses untuk Presiden Trump!

2 Responses to "Makna Terpilihnya Presiden Trump"

  1. rapi banget artikelnya gan, ajarin dong gimana cara buat artikel yang bagus dan rapi maklum ane masih bau ketumbar jadi belum ngerti masih maen ngeraba-raba, salam metal

    ReplyDelete
  2. ah bisa aja, sering nulas-nulis aja sih gan..

    ReplyDelete